Senin, 03 Desember 2018

Sejarah


1.) Pengertian Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan, sains, ilmu adalah semua usaha yang dialkukan secara sadar untuk menemukan, menyelidiki dan meningkatkan tentang pemahaman terhadap manusia dalam segala sudut kenyataan terhadap alam manusia.
Sudut pandangan ini diberikan batas agar supaya rumusan-rumusan menjadi pasti. Pengertian ilmu memberikan kepastian tentang pengetahuan dengan membatasi ruang lingkup pandangannya, dan juga sebuah kepastian ilmu di dapatkan dari keterbatasanya.

Syarat-Syarat Ilmu

Ini sangat berbeda dengan pengetahuan, ilmu adalah pengetahuan yang secara khusus mempelajari tentang hal penyebab terjadinya sesuatu dan mengapa?. Ada bebrapa syarat ilmiah yang dapat disebut sebagai ilmu. Sifat yang ilmiah untuk syarat ilmu banyak pengaruhnya dari ilmu-ilmu alam yang sudah ada terlebih dahulu.
  • Objektif. Objek kajian harus ada dalam ilmu yang ada dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, terlihat dari luar maupun bentuknya dari dalamnya. Objeknya juga bersifat ada, atau mungkin juga ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam hal mengkaji sebuah objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni penyesuaian antara tahu dengan objek, sehingga dapat disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
  • Metodis.  Metodis berasal dari bahasa Yunani “Metodos” yang artinya: cara, jalan. Metodis artinya metode tertentu yang dipakai dan biasanya merujuk kepada sebuah metode ilmiah. Usaha yang telah dilakukan agar dapat meminimalisasi segala kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dalam hal yang menyimpang dari hal mencari sebuah kebenaran. Resiko yang harus di tanggung yakni untuk menjamin kepastian kebenaran.
  • Sistematis. Didalam pengalamannya mencoba menjelaskan dan mengetahui suatu objek, ilmu harus terumus dan teruraikan di dalam hubungan yang masuk diakal (logis) dan teratur agar terbentuk suatu sistem yang memiliki keutuhan, menyeluruh, terpadu dalam segi arti, dan dapat memaparkan sebuah rangkaian sebab akibat menyangkut tentang objektifnya. Pengetahuan yang dapat tersusun dengan sistematis merupakan rangkaian sebab akibat dari syarat ilmu yang ketiga.
  • Universal. Sebuah kebenaran yang akan dicapai yakni sebuah kebenaran yang universal yang tidak bersifat tertentu (umum).
    Contoh:
    Ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an memiliki kandungan berbeda dengan ilmu alam kerena objeknya adalah dari tindakan manusia. Oleh sebab itu agar mencapai tingkat yang unversal didalam ilmu sosial, harus adanya konteks dan tertentu pula. Misal: Semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat.

2.) Lima Teori Terbentuknya Bumi Menurut Para Ahli Lengkap Gambar dan Penjelasan


Teori Kabut atau Teori Nebula

Dari jaman sebelum masehi, para ahli telah memikirkan bagaimana proses terbentuknya bumi. dan salah satunya ialah teori kabut atau yang disebut nebula
Teori ini diperkenalkan oleh Immanuel Kant pada tahun 1755 serta Piere de Laplace pada tahun 1796. Dimana mereka berdua terkenal dengan teori kabut kant laplace.
Dalam teori ini menyatakan bahwa di dalam jagat raya terdapat gas yang berkumpul menjadi kabut atau nebula. Dimana gaya tarik menarik antara gas yang dapat membentuk kumpulan kabut yang sangat besar serta berputar semakin cepat.
Proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut dibagian khatulistiwa terlempar dan terpisah serta memadat yang disebabkan karena pendinginan.
Pada bagian yang terlempar ini menjadi planet – planet di dalam tata surya. Teori nebula terbagi menjadi beberapa tahap .
Matahari beserta planet yang masih berbentuk gas, dimana kabut yang masih sangat pekat dan besar.
Kabut yang masih berputar serta berpilin dengan kuat dan pemadatan terjadi pada pusat lingkaran dan kemudian membentuk matahari.
Pada saat yang bersamaan materi lainnya membentuk menjadi massa yang lebih kecil dai pada matahari dan kemudian menjadi planet, serta bergerak memutari matahari.
Kemudian materi tersebut semakin besar dan selalu melakukan gerakan yang teratur mengitari matahari dalam satu orbit yang tetap kemudian membentuk tingkatan keluarga matahari.

Teori Planetisimal                             

Pada abad 20, Forest Ray Moulton seorang ahli astronomi asal Amerika beserta temannya Thomas C.Chamberlain ahli geologi, berpendapat mengenai teori planestisimal hypothesis, bahwa matahari terbentuk dari massa gas yang sangat besar,
Ketika ada bintang lain yang melintas dan sangat dekat dan hampir terjadinya tabrakan. Terlalu dekatnya lintasan mempengaruhi antara gaya gravitasi dengan dua bintang yang mengakibatkan tertariknya gas dan juga materi ringan yang ada pada bagian tepi.
Pengaruh gaya gravitasi mengakibatkan materi terlempar serta meninggalkan permukaan matahari dan permukaan bintang.
Materi yang terlempar menyusut serta membuat gumpalan planestimal. Kemudian planestimal dingin dan memadat yang membentuk planet yang mengitari matahari.

Teori Pasang Surut Gas (Tidal)

Teori ini dikemukakan James Jeans dan Harold Jeffrey tahun 1918, bintang besar yang mendekati matahari dengan jarak pendek, yang pada akhirnya membuat pasang surut pada badan matahari, pada saat matahari dalam keadaan gas.
Penyabab terjadinya pasang surut air laut adalah massa bulan serta jauhnya jarak antara bulan ke bumi 60 kali radius orbit di bumi.
Namun jika bintang yang massanya mendekati masa besarnya dengan matahari mendekat, lalu akan membentuk semacam gunung gelombang pada badan matahari, yang terjadi karna gaya tarik bintang.
Gunung-gunung tadi akan menjadi tinggi yang sangat luar biasa kemudian terbentuk semacam lidah pijar yang sangat besar, yang menjulur oleh massa matahari dan mengarah ke arah bintang besar. Lambat laun kolom-kolom ini akan pecah kemudian akan menjadi benda tersendiri.
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet.
Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap planet yang berbentuk tadi.
Planet-planet akan mengelilingi matahari namun tetapi ketika mengelilingi planet-planet yang besar proses pendinginannya akan lambat sedangkan pada planet-planet kecil akan berjalan lebih cepat.

Teori Bintang Kembar

Teori yang dikemukakan seorang ahli astronomi R.A Lyttleton , teori ini menerangkan bahwa galaksi berawal dari kombinasi bintang kembar.
Dimana satu dari bintang itu meledak membuat banyak material yang terlempar, sedangkan bintang yang tidak meledak itu disebut matahari dan bintang yang meledak itu menjadi planet-planet yang mengelilingi matahari.

Teori Big Bang                                            

Teori big bang menjelaskan bahwa bumi berasal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Dimana ada gumpalan kabut yang sangat besar berputar pada porosnya.
Putaran itu memungkinkan bagian-bagian kecil terlempar sedangkan bagian besar menjadi satu dan menjadi pusat pembentukan cakram raksasa.
Gumpalan raksasa itu meledak dan membentuk galaksi serta nebula-nebula. Sekitar 4,6 miliyar tahun pembekuan yang terjadi membuat nebula-nebula membentuk galaksi bernama galaksi bima sakti dan kemudian terbentuk sistem tata surya.
Bagian ringan yang terlempar membentuk gumpalan-gumpalan yang memadat. Dan gumpalan itu membentuk planet-planet.

3 .) Ciri-ciri kehidupan zaman paleozoikum:
- Mulai ada tanda-tanda kehidupan berupa mikroorganisme, hewan kecil tanpa bertulang belakang, jenis ikan, dan jenis ganggang atau rerumputan.
- Keadaan bumi masih belum stabil.
- Iklim masih belum stabil dan berubah-ubah.
- Curah hujan sangat besar.
- Berlangsung sekitar 340 juta tahun yang lalu.

4.) Zaman Neozoikum

Zaman Neozoikum disebut juga dengan zaman Senozoikum atau Kenozoikum. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu kainos yang berarti "baru" dan zoe yang berarti "kehidupan". Jadi, zaman neozoikum atau kenozoikum ini dapat diartikan sebagai kehidupan baru. Dalam pengertian yang lebih lengkap, zaman neozoikum adalah zaman bumi baru dimana kondisi bumi sudah membaik karena bumi terbentuk secara keseluruhan.



5. ) Proses terbentuknya paparan sunda dan paparan sahul

1. Paparan sunda

Paparan ini terbentuk akibat aktivitas vulkanik beribu-ribu tahun dan erosi massa benua Asia, serta terbentuknya konsolidasi runtuhan batu di pesisir seiring naik dan turunnya permukaan laut. Lautan di antara pulau-pulai ini relatif stabil berupa dataran purba yang bercirikan rendahnya aktivitas gempa, anomali gravitasi isostatik yang rendah, serta tanpa adanya aktivitas gunung berapi, kecuali bagian pulau Sumatera, Jawa dan Bali yang terhubung dengan paparan Sunda, yang termasuk kawasan geologi muda sistem orogenik Pelengkung Sunda (atau Sistem Pegunungan Sunda)  Pada zaman es, permukaan laut turun, dan kawasan luas Paparan Sunda terbuka dan muncul di atas permukaan air dalam bentuk dataran rawa yang amat luas. Naiknya permukaan air laut pada saat gelombang es di kutub mencair sebanyak 14,6 sampai 14,3 kbp menaikan permukaan laut setinggi 16 meter dalam jangka waktu 300 tahun.

2. Paparan sahul

Secara tektonik lempeng, Indonesia merupakan lokasi benturan antara tiga lempeng utama litosfir yaitu Hindia-Australia di bagian selatan, Pasifik di sebelah timur laut dan Eurasia di barat laut. Karena interaksi antara lempeng-lempeng tersebut, terjadi berbagai gejala-gejala tektonik yang berkaitan dengan pembentukan busur kepulauan, kegunungapian, kegempaan, cekungan, dan struktur geologi yang kompleks.

Secara fisiografis wilayah Indonesia dibatasi di sebelah selatan oleh suatu palung laut dalam yang memanjang dan dapat diikuti mulai dari Burma-Andaman-Sumatra-Jawa hingga ke Kepulauan Banda di bagian Timur Indonesia, yang merupakan jalur penekukan dan penyusupan lempeng Hindia-Australia ke bawah lempeng Asia Tenggara. Antara Indonesia bagian timur dan barat, terdapat perbedaan fisiografis yang mencolok. Di Indonesia bagian barat terdapat busur-busur kepulauan, yang dibatasi oleh lautan dengan kedalaman rata-rata berkisar antara 200 meter dan membentuk suatu paparan yang luas yang dikenal dengan Sundaland.

6.) Ciri-ciri Pithecantropus Erectus
·         Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm.
·         Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc.
·         Bentuk tubuh & anggota badan tegap, tetapi tidak setegap meganthropus.
·         Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat.
·         Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat.




7.) Peralatan Manusia di Jaman Batu
1. Kapak Perimbas
2. Kapak Genggam
3. Flakes
4. Peralatan dari tulang binatang atau tanduk rusa
5. Pebble
6. Hachecour (kapak pendek)
7. Pipisan
8. Menhir
9. Punden Berundak-undak
10. Dolmen
11. Sarkofagus
12. Waruga
13. Arca batu

8.) Pola Kehidupan Zaman Mesolitikum
Kalau ditanya kehidupannya sudah berbeda dengan zaman sebelumnya, tidak jauh berbeda sih. Mereka masih memenuhi kebutuhan keseharian dengan mengumpulkan makanan dan juga berburu.
Tapi, pada zaman ini manusia lebih cerdas dibandingkan dengan para pendahulunya.
Mereka sudah mulai menetap dan membangun tempat tinggal yang semi permanen dan mereka juga mulai bercocok tanam meskipun dengan cara yang masih sederhana. Tempat yang mereka pilih untuk dijadikan tempat tinggal umumnya berlokasi di:
·         tepi pantai (kjokkenmoddinger)
·         goa-goa (abris sous roche)
Sehingga di lokasi lokasi tersebut banyak ditemukan peninggalan peninggalan kebudayaan manusia pada zaman itu. Manusia purba pada zaman ini masih menggunakan alat  alat yang terbuat dari tulang dan tanduk hewan untuk digunakan dalam kehidupan sehari  hari seperti pada zaman mengumpulkan makanan di zaman paleolitikum.
Alat alat pada zaman mesolitikum banyak ditemukan di pulau sumatra, pulau jawa, pulau bali, dan nusa tenggara bagian timur.
Manusia yang hidup di zaman batu tengah ini sudah mempunyai kemampuan untuk membuat gerabah dari bahan tanah liat. Benda benda hasil budaya mesolitikum yang di temukan, diantaranya adalah kapak genggam sumatra (sumatralith pebble culture), flake (flakes culture) di daerah toala, alat dari bahan tulang (bone culture) di sampung.

9.) Ciri – ciri kehidupan pada masa perundagian

1.Kehidupan
sosial ekonomi masa perundagian telah meningkat dibandingkan dengankehidupan
masa sebelumnya. Kemampuan mengolah logam khususnya perunggu dan besi adalah
salah satu segi yang membedakan dari masa sebelumnya yang sama sekali belum
mengenal logam.
2.Masyarakatnya sudah teratur.
3.Dalam
masyarakat perundagian terdapat kelompok yang mempunyai keahlian khusus, satu
bukti bahwa dalam masyarakat terdapat pembagian kerja yang baik.
4.Bahan
untuk membuat perkakas logam seperti seprunggu, timah, dan besi harus
didatangkan dari suatu tempat sehingga terdapat suatu perdagangan yang meliputi
berbagai daerah
5.Kemakmuran
pada waktu itu antar lain disebabkan perkembngan tehnik pertanian khusunya
alat-alat besi seperti cangkul dll dan merek telah mengenal bersawah.
6.Kepercayaan,
tidak berbeda dengan masa bercocok tanam yang membedakannnya hanyalah
upacara-upacara lebih mewah dan lebih rumit, benda yang dipergunakanya lebih
indah karena terbuat dari perunggu.

10.) Tehnik Pembuatan Budaya Logam
1.    Teknik Bivalve (cetak setangkup)
Dalam teknik ini digunakan cetakan batu atau tanah liat sebagai medianya yang terdiri dari dua bagian, kedua bagian cetakan terlebih dahulu disesuaikan dengan benda yang akan dibuat. Kedua bagian itu ditangkupkan menjadi satu yang menyisakan lubang sebelum logam dituang. Satu lubang untuk tempat menuang logam sedangkan lubang yang lainnya untuk jalan udara yang keluar dari cetakan saat logam dituangkan. Setelah dingin maka cairan logam tersebut akan mengeras dan membeku.
2.    Teknik a cire perdue (teknik cetak lilin hilang)
Pertama-tama yang dilakukan adalah membuat model dari lilin terlebih dahulu sebelum benda itu dicetak, kemudian model lilin ini dibungkus dengan tanah liat dan dibakar. Lilin akan mencair keluar melalui lubang yang sudah dibuat, sedangkan tanah akan mengeras. Cetakan tanah liat yang berongga ini kemudian dituangkan cairan logam. Setelah dingin, cetakan dipecah untuk mengeluarkan benda logamnya. Cetakan ini hanya dapat digunakan sekali saja. Pada cetakan dengan menggunakan teknik ini mempunyai cacat akibat tidak rapatnya saat penutupan cetakan itu.
3.    Cetakan rakitan
Pada prinsipnya, teknik dalam pembuatan rakitan sama dengan cetakan setangkup, tetapi cetakan ini mempunyai bagian yang terpisah-pisah. Sebelum digunakan, cetakan ini dirakit terlebih dahulu, teknik ini biasanya digunakan untuk mencetak bejana-bejana perunggu yang berukuran besar.

12.) Jenis-Jenis Tradisi Lisan
1.  Cerita Rakyat. Cerita rakyat adalah cerita pada zaman dahulu yang hidup di kalangan rakyat yang diceritakan secara turun-temurun. ...
2.  Bahasa Rakyat. ...
3.  Sajak atau Puisi Rakyat. ...
4.  Peribahasa Rakyat (Ungkapan Tradisional) ...
5.  Teka-Teki Rakyat (Pertanyaan Tradisional) ...
6.  Nyanyian Rakyat (Folksong)
13.) Fungsi Pentas Wayang
1. untuk memperkenalkan kepada generasi muda bangsa kalau wayang merupakan warisan leluhur bagsa Indonesia
2. Pertunjukan wayang di buat untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia di mata dunia
3. Wayang merupakan salah satu dari warisan leluhur indonesia sehingga harus dijaga dan dilestarikan

Woyy nantilahh capek goblok:v
FAFAN KAGOOOOMIIIIII


 



0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.